banner 970x250

Bio Farma Siap Produksi Vaksin Covid-19, IndoVac

Kota Bandung, Brilianews.com – PT Bio Farma (Persero), badan usaha milik negara (BUMN) bidang farmasi dan kesehatan, berhasil menorehkan sebuah pencapaian (milestone) penting bagi Indonesia di bidang farmasi dalam pengembangan vaksin Covid-19, IndoVac, yang telah dilakukan sejak November 2021.

Direktur Utama PT Bio Farma (Persero)
Honesti Basyir mengatakan, bekerja sama dengan Baylor College of Medicine (BCM) Amerika Serikat yang menyediakan bibit (seed) vaksin, Bio Farma berhasil mengembangkan vaksin IndoVac dengan platform protein rekombinan sub-unit berbasis ragi (yeast based).

Saat ini IndoVac telah melakukan uji klinis fase 1 dan 2, serta dalam proses uji klinis fase 3 untuk usia 18 tahun ke atas.

“Penggunaan platform teknologi vaksin IndoVac sangat menguntungkan, karena kompatibel dengan peralatan dan fasilitas yang tersedia di pabrik kami. Platform teknologi protein rekombinan ini juga memiliki benefit lain, yaitu dapat diadaptasi ke varian (strain) baru Covid-19,” kata Honesti dalam keterangan tertulisnya, Rabu (7/9/2022).

Honesti Basyir mengungkapkan,
sari hasil uji klinis fase 1 dan 2, IndoVac memiliki kualitas dan keamanan yang baik, efikasi juga tidak kalah dengan vaksin Covid-19 lainnya. Selanjutnya uji klinis fase 3, dalam proses penyelesaian laporan.

Sejak Juli 2022, Bio Farma intensif berkomunikasi dengan Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM), untuk pemenuhan data-data pendukung, sehingga izin penggunaan darurat Emergency Use Authorization (EUA) diharapkan dapat dirilis dalam waktu dekat.

Baca Juga  Wagub Uu Ruzhanul Sebut Pemasaran dan Jaringan Usaha Kelemahan Pelaku UKM

Menurut Honesti, pada rapat dengar pendapat dengan Komisi IX DPR RI 30 Agustus 2022 lalu, Kepala BPOM, Penny K. Lukito menyatakan EUA IndoVac akan dirilis sekitar pertengahan September 2022.

Pada saat yang sama Bio Farma juga mengajukan sertifikasi kehalalan IndoVac, agar menjamin rasa aman masyarakat Indonesia.

“Vaksin Covid-19 BUMN ini telah melewati audit aspek kehalalan dari Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan, dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI). Kami harap sertifikasi itu dapat segera diterbitkan,” imbuhnya.

Honesti menjelaskan, setelah memperoleh izin, Bio Farma akan memproduksi vaksin Indovac. Tahap awal, valain yang diproduksi maksimal 20 juta dosis. Jumlah tersebut dapat dinaikkan menjadi 40 juta dosis per tahun di tahun 2023, dengan penambahan fasilitas produksi. Selanjutnya kapasitan produksi bisa dinaikkan lagi menjadi 100 juta dosis per tahun pada 2024 tergantung pada kebutuhan dan permintaan.

“IndoVac juga bisa digunakan untuk vaksinasi individu berusia 18 tahun ke atas secara massal. Di sisi lain, secara paralel, Bio Farma sudah memulai uji klinis untuk vaksin lanjutan (booster) sejak 1 September 2022.

“Kami sudah mendapatkan PPUK (Persetujuan Pelaksanaan Uji Klinis) dari BPOM untuk uji klinis vaksin IndoVac booster,” ucap Honesti.

Selanjutnya, kata Honesti, Bio Farma akan melakukan uji klinis vaksin IndoVac untuk anak-anak setelah mendapatkan PPUK dari BPOM.

Baca Juga  Presiden Jokowi Optimistis Ekonomi Indonesia Tahun 2024 Tumbuh Baik

Bio Farma melakukan uji klinis vaksin booster di RSUP Dr. Hasan Sadikin (Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran, Bandung) dan Rumah Sakit Prof. I.G.N.G. Ngoerah l, Bali (Departemen Ilmu Kesehatan Anak Universitas Udayana).

Subjek uji klinis IndoVac untuk vaksinasi booster sebanyaK 900 orang usia 18 tahun ke atas.

Uji klinis bertujuan untuk membuktikan bahwa vaksin IndoVac ini aman, dapat meningkatkan kadar antibodi yang bermanfaat untuk melawan virus Covid serta memiliki efikasi yang baik dalam melindungi subjek dari sakit berat dan kematian karena Covid-19 sesuai dengan standar BPOM.

Honesti menambahkan, Bio Farma juga telah mendaftarkan nama vaksin IndoVac ke Ditjen Kekayaan Intelektual, Kementerian Hukum dan HAM pada 29 Juli 2022.

“Nama vaksin produksi Bio Farma, IndoVac, diberikan oleh Presiden Joko Widodo. Saat ini masih dalam tahap pengumuman. Jika tidak ada keberatan dari pihak lainnya, maka proses ke tahap berikutnya sampai keluar sertifikat merek IndoVac sebagai paten Bio Farma dari Kementerian Hukum dan HAM,” pungkasnya. (Afr/ Adi)