banner 970x250

Siti Muntamah Dukung Program Penurunan Stunting Berkelanjutan

Kota Bandung, BriliaNews.com – Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat Siti Muntamah, mengapresiasi turunnya angka stunting di Jawa Barat. Walau begitu ia mengatakan, program penurunan stunting ini perlu dilakukan secara berkelanjutan.

“Terakhir saya baca Jawa Barat sudah hebat, angka stunting turun drastis menjadi 20% dari sebelumnya 24%. Namun, intinya stunting itu kan berkelanjutan. Itu tidak hanya sekedar hari ini diintervensi semua ibu hamil atau 1000 anak hari pertama kehidupan (HPK), tapi ini terus berkelanjutan,” ujar Siti di Kota Bandung, Sabtu (2/12/2023).

Ia mengatakan, untuk menjaga keberlanjutan tersebut, ada tiga hal yang perlu diperhatikan, yakni literasi, intervensi, dan juga kemauan dari masyarakat itu sendiri.

Baca Juga  Politisi Partai Gerindra Buky Wibawa Dorong Pemprov Jabar Bangun Sekolah di Kecamatan Blank Spot SMA/ SMK Negeri

“Literasi keluarganya perlu ditingkatkan, salah satunya tentang literasi gizi,” ucapnya.

Siti menambahkan, dari sisi edukasi, perlu ada intervensi gizi spesifik dan intervensi gizi sensitif.

“Yang spesifik itu untuk ibu hamil dan anak yang 1000 HPK. Mereka harus mendapatkan perhatian supaya tidak stunting,” tuturnya.

Tidak hanya dari sisi pangannya, sistem pengontrolan tiap bulannya juga perlu diperhatikan, misalnya melakukan penimbangan.

Ia menuturkan, salah satu solusi yang bisa dilakukan adalah kebijakan posyandunya. “Sayangnya, kader posyandu yang melakukan pengukuran tersebut banyak yang sudah lanjut usia,” ucap Siti yang merupakan anggota Fraksi Partai Keadilan Sejahtera Dapil Jabar I Bandung Cimahi.

Baca Juga  Hampir 25 Ribu Peserta Ikuti UTBK Gelombang II di UPI, Hasil Tes Diumumkan 13 Juni 2024

Untuk mengatasi hal itu, menurutnya dibutuhkan pendamping kader posyandu.

“Takut menulisnya salah, menimbangnya gemeteran. Yang harusnya dimasukkan 3 jadi 8, kan itu fatal. Oleh karena itu perlu pendamping. Dan itu butuh anggaran,” ujarnya.

Pewarta : Adi
Editor : Afrida