banner 970x250

Daddy Rohanady Pertanyakan Belum Maksimalnya Operasional TPPAS Legok Nangka dan Lulut Nambo

Kab. Cirebon, BriliaNews.com – Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat Daddy Rohanady menyebut, implementasi Peraturan Daerah No. 1 Tahun 2016 atas perubahan Perda No. 1 Tahun 2010 tentang Pengelolaan Sampah belum selaras dengan Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Barat dan Dinas Perumahan Dan Pemukiman Provinsi Jawa Barat.

Padahal, keduanya memiliki peran yang sangat penting dalam pengelolaan akhir sampah di Jawa Barat.

Hal itu dikemukakannya dalam kegiatan Penyebarluasan Peraturan Daerah (Perda) DPRD Provinsi Jawa Barat di Desa Gamel, Kecamatan Plered, Kabupaten Cirebon, Rabu (7/2/2024).

“Seharusnya, perda tentang pengelolaan sampah ini sejalan dengan DLH dan Disperkim Jabar secara optimal. Ini karena pekerjaan sudah menahun, kita minta tangani secara serius,” ucap Daddy.

Menurut Daddy, kedua dinas tersebut memiliki semangat dan komitmen yang kuat dalam pengelolaan sampah. Namun, karena TPPAS Legok Nangka dan Lulut Nambo yang hingga kini belum beroperasi maksimal, maka TPPAS di daerah lain di Jabar juga terkena dampaknya.

Baca Juga  Ganjil Genap di Pintu Tol Kota Bandung Hanya Untuk Kendaraan Plat Nomor Non-D

“Bagaimana kita mau menggenjot daerah lain seperti Karawang dan Cirebon, sedangkan pilot projectnya sendiri tidak jalan sebagaimana yang direncanakan,” tegas Daddy.

Daddy mengingatkan, penanganan sampah tak hanya dilakukan di hilir. Tapi harus dilakukan juga sejak di hulu. Namun, penanganan sampah di hulu atau sejak di sumber, juga belum berjalan dengan baik. Terlebih, stakeholder atau pelaku kebijakan nya sendiri sudah menggandeng perusahaan dari luar negeri dalam pengelolaan sampah, tetapi tidak memberikan hasil yang memuaskan.

“Kita sebenarnya sudah agak jengkel ketika dua negara malah wan prestasi, soal investasinya dalam bidang pengelolaan sampah,” kata Daddy.

Padahal, kata Daddy DPRD juga terbuka siapa tahu ada yang memiliki jalur kerjasama. Sedangkan, yang dilakukan Pemprov Jabar sudah berkali-kali tetapi hasilnya tetap tidak memuaskan.

Baca Juga  Komisi III DPRD Jabar Dorong OPD Mampu Berinovasi

“Saya selalu hotline ketika dari DLH misalnya ada kabar wan prestasi langsung kontak saya saja, barangkali ada alternatif lain untuk di split. Lah ini kan hanya di kasih tahu nanti akhir tahun bisa dioperasikan, tapi ternyata tidak terbukti. Ini kan seolah-olah kami (dewan-red) di prank oleh eksekutif,” pungkas Daddy.

Editor : Adi