Bandung, BriliaNews.com – Potensi ekonomi dari berqurban yang biasa dilaksanakan umat muslim pada Idul Adha, cukup besar.
Namun qurban yang dilaksanakan setiap tahun itu, kurang memberikan kesejahteraan bagi para peternak asal Jabar.
Pasalnya, banyak hewan qurban terutama sapi itu justru didatangkan dari daerah luar Jabar, diantaranya Bali, NTB, dan Jepang. Sementara sapi asal Jabar seperti Sapi Pasundan masih minim digunakan untuk Qurban.
Anggota DPRD provinsi Jawa Barat Drs. H. Anwar Yasin mengatakan, di Indonesia pada umumnya hewan qurban itu meliputi sapi, domba/kambing dan kerbau yang diternakkan oleh para peternak di berbagai daerah.
Dalam hal ini, para peternak tentunya berharap hewan peliharaannya itu bisa dibeli sebagai hewan qurban pada saat Idul Adha.
“Pelaksanaan qurban tentunya diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan kepada para peternak, dimana produk usahanya yaitu hewan ternak mereka bisa dibeli oleh masyarakat yang menjalankan ibadah qurban,” ujarnya ketika dihubungi melalui telepon genggamnya, Senin (17/6/2024).
Menurut Anwar Yasin, pemerintah harus masif memberikan himbauan kepada masyarakat, agar mengutamakan ternak asal Jabar untuk digunakan sebagai Qurban.
Meski diakuinya, upaya memaksimalkan pemanfaatan hewan ternak asal Jabar seperti untuk kegiatan qurban ini, masih menghadapi tantangan.
Tantangan itu berkaitan dengan kualitas hewan ternak. “Sebagai gambaran saja, sapi Pasundan dari sisi ukuran lebih kecil dibandingkan sapi dari luar Jabar” jelas Anwar Yasin.
Untuk itu tegas politisi senior PKS tersebut, Pemerintah Provinsi Jabar harus mulai menjajaki terobosan program, guna meningkatkan kualitas hewan ternak khususnya sapi.
(Ida/ Adikarya Parlemen)
