banner 970x250

Anggota DPRD Ini Sebut Ratusan Triliun Investasi yang Masuk ke Jabar Tidak Berdampak Luas

Bandung, BriliaNews.com – Sepanjang tahun 2022, investasi yang masuk ke Jawa Barat melalui Penanaman Modal Asing (PMA) hampir mencapai Rp 175 triliun.

Hal itu tertuang dalam Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban (LKPJ) tahun 2022, yang disampaikan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil pada rapat paripurna DPRD Jabar, Senin (27/3/2023).

Walau begitu, menurut Wakil Ketua Fraksi Gerindra Persatuan DPRD Provinsi Jawa Barat yang juga anggota Pansus LKPJ 2022 Gubernur Jawa Barat Daddy Rohanady, investasi sebesar itu tidak berdampak kepada masyarakat luas termasuk dalam mengurangi angka pengangguran terbuka.

“Logika saya menyatakan kalau ada uang mengalir ke Jawa Barat hampir 175 triliun, akan ada peningkatan kesejahteraan di Jawa Barat,” kata Daddy di Ruang Komisi IV DPRD Jabar, jalan Diponegoro Kota Bandung, Selasa (16/5/2023).

Menurutnya, untuk petani, investasi ini memang tidak berdampak, karena investasinya lebih ke hal-hal yang padat modal. Walau begitu setidaknya investasi ini seharusnya mengurangi angka pengangguran.

Baca Juga  BOR Jabar Sudah Satu Digit, Gubernur Ingatkan Prokes dan Aplikasi PeduliLindungi

“Semestinya menyerap tenaga kerja di Jawa Barat yang banyak sekali,” ucapnya.

Nyatanya, tambah Daddy, sampai akhir 2020 Jabar mereduksi 1,51% tingkat pengangguran terbuka (TPT). Tapi hasilnya adalah masih tersisa 8,31%.

“Dan angka itu, 8,31%, adalah angka terburuk seluruh Indonesia dari 34 provinsi. Waktu itu kita juara paling rendah,” tuturnya.

Artinya kata Daddy, pengangguran terbesar secara persentase dan jumlah, otomatis ada di Jawa Barat. Padahal sudah masuk uang secara nasional, melalui Penanaman Modal Asing (PMA) itu Rp826 triliun, dimana Rp174 triliunnya ada di Jawa Barat.

“Itu ternyata tidak mereduksi tingkat pengangguran terbuka kita,” ucap Daddy.

Dari tingkat kemiskinan pun, di Jawa Barat persentasenya masih 7,9.

“Kalau angka BPS pakainya 8,6. Itu artinya masih ada sekitar 4 juta orang di Jawa Barat yang tergolong miskin,” ucapnya.

Baca Juga  LPP RRI Buka Seleksi CPNS 2021, Berikut Rincian Formasinya

“Padahal, sejatinya pembangunan yang dilakukan oleh siapapun dia, di tingkat manapun dia, sejatinya untuk memberi kesejahteraan kepada masyarakat. Itu bukti bahwa negara hadir,” tegas Daddy.

Daddy mengatakan, hal ini bertentangan dengan visi misi Jabar Juara.

“Indeks Pembangunan Manusia (IPM) kita di peringkat 10 secara nasional. Tadi TPT kita di peringkat terbawah, 34 secara nasional, laju pertumbuhan ekonomi kalau tidak salah keempat secara nasional. Dimana juaranya?” tutup Daddy. (Adhikarya Parlemen)

Pewarta : Adi
Editor : Afrida