banner 970x250

DPRD Jabar Sampaikan Hasil Reses Masa Sidang I Tahun 2023/2024

Kota Bandung, BriliaNews.com – Fraksi PDI Perjuangan dan Fraksi partai Golkar DPRD provinsi Jawa Barat, menyampaikan laporan hasil reses Masa Sidang I Tahun 2023/2024, pada Rapat Paripurna di Gedung DPRD jalan Diponegoro kota Bandung, Rabu (15/11/2023).

Kedua fraksi tersebut mewakili delapan fraksi di DPRD Jawa Barat.

Fraksi PDI Perjuangan dalam laporannya yang disampaikan Hj. Iis Turniasih menyampaikan, pihaknya mendapatkan berbagai aspirasi di berbagai bidang, salah satunya terkait pendidikan.

“Masih banyaknya anak didik, khususnya Sekolah Menengah Atas, yang tidak mendapatkan keadilan dalam penerimaan PPDB Online, khususnya SMA/SMK, yang tinggal di kecamatan, kelurahan, atau desa yang tidak memiliki sekolah negeri,” ujar Iis.

Untuk itu, diperlukan pembangunan sekolah negeri di seluruh wilayah di Provinsi Jawa Barat untuk mengakomodir siswa yang kalah dengan sistem zonasi PPDB.

Baca Juga  Kuota Program Rutilahu di Jabar Bertambah, Dadang Kurniawan Apresiasi Pemprov. Jabar

Aspirasi lainnya, masih ada sekolah yang menahan ijazah siswa, khususnya SMA/SMK yang tidak mampu membayar SPP.

“Selain itu juga, masih banyak warga masyarakat penyandang disabilitas yang belum mendapat jaminan sosial,” tambah Iis.

Masalah penangan sampah yang belum tuntas, juga banyak dikeluhkan karena menimbulkan kerugian dan permasalahan kesehatan bagi masyarakat.

Sementara itu Fraksi Partai Golongan Karya
yang disampaikan
Dr. Hj. Cucu Sugyati, melaporkan, aspirasi yang disampaikan masyarakat pada kegiatan reses lebih banyak pada masalah infrastruktur.

Revitalisasi jalan-jalan desa yang ada di Kabupaten Kota sedang dilakukan oleh Pemprov. Jabar. “Namun demikian permohonan bantuan berkaitan dengan aspalisasi atau betonisasi jalan antar desa, masih cukup banyak,” tuturnya.

Baca Juga  Ridwan Kamil Sampaikan Nota Pengantar Laporan Pertanggungjawaban Anggaran 2020

Selain itu, kata Cucu Sugyati, di beberapa desa/kelurahan saluran air atau selokan air mengalami pendangkalan, sehingga perlu ada upaya pengerukan atau pelebaran agar tidak terjadi banjir pada musim hujan.

“Di bidang pendidikan, beberapa desa mengajukan bantuan pelatihan manajemen kewirausahaan dan pelatihan keterampilan untuk usaha kecil mikro menengah (UMKM),” tutur Cucu.

Pewarta : Adi
Editor       : Afrida