banner 970x250

Pasca Pandemi Covid-19, UPI Antisipasi Learning Loss Melalui Transformasi Pendidikan

Pasca Pandemi Covid-19, UPI Antisipasi Learning Loss Melalui Transformasi Pendidikan
Pasca Pandemi Covid-19, UPI Antisipasi Learning Loss Melalui Transformasi Pendidikan

Bandung, Brilianews.com – Rektor Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Prof. Dr. M. Solehuddin menyatakan situasi “gawat darurat” mutu pendidikan, telah terjadi jauh lebih awal sebelum Covid-19 merebak.

Hal itu disampaikan Rektor dengan mengutip pernyataan Elizabeth Pisani, sebagai respon terhadap terpuruknya skor literasi PISA Indonesia pada tahun 2012: Indonesian children do not know how stupid they are.

“Inilah cambuk bagi dunia pendidikan kita, anak-anak harus tetap dapat belajar sambil berupaya memutus mata-rantai sebaran virus. Oleh karena itu Pemerintah menetapkan kebijakan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ), melalui kebijakan Belajar Dari Rumah (BDR),” kata Rektor pada wisuda Gelombang II UPI tahun 2021, yang digelar secara daring dan luring, Rabu (23/6/2021).

Namun, selama periode BDR yang telah berlangsung hampir 15 bulan sejak Maret 2020, timbul kehawatiran akan hilangnya kesempatan mereka untuk belajar (learning lost).

Menurut Rektor, BDR dengan mode PJJ telah mengurangi waktu belajar ketika anak-anak harus belajar mandiri, tanpa bantuan belajar yang memadai dari guru dan orang dewasa lain.

Masalahnya ketika wabah itu muncul secara tiba-tiba, para pengelola sekolah, guru dan orangtua siswa tidak memiliki kesiapan mental dan penguasaan teknologi, untuk mengelola dan melaksanakan PJJ apalagi di dalam ekosistem digital.

Berlama-lama dengan BDR, anak juga semakin stress dan tidak berdaya, sehingga timbullah Learning loss sebagai wujud dari hilangnya kesempatan anak untuk belajar sesuai dengan tuntutan standar dan kurikulum yang berlaku.

Baca Juga  Hadiri Pembubaran Kontingen Para Games Indonesia di Surakarta, Atalia: Kalian Inspirasi bagi Indonesia

“Akibatnya terjadilah deficit of competency, sebagai manifestasi dari mutu pendidikan di tanah air yang semakin terpuruk,” ujarnya.

Pasca Pandemi Covid-19, UPI Antisipasi Learning Loss Melalui Transformasi Pendidikan
Pasca Pandemi Covid-19, UPI Antisipasi Learning Loss Melalui Transformasi Pendidikan

Lebih lanjut dikatakan Rektor, ancaman terjadinya learning loss telah menimbulkan kehawatiran pemerintah dan masyarakat dunia.

Learning Loss tidak hanya akan menjadi ancaman yang luar biasa terhadap mutu pendidikan, tetapi juga terhadap keadilan layanan pendidikan (educational equity) yang diusung selama ini.

Kesenjangan layanan pendidikan antar-segmen masyarakat telah terjadi dan segmen masyarakat yang kurang beruntung (disadvantaged groups), jauh dari kesiapan mereka untuk mengikuti PJJ online karena mereka tidak memiliki akses yang sama dengan mereka yang beruntung (advantaged groups) terhadap internet.

“Bahkan perangkat digital-pun (laptop, gawai, atau tablet) tidak mereka miliki, ” imbuhnya.

Untuk mengurangi learning loss yang mungkin akan terjadi sebagai akibat dari pandemi ini, perlu segera merancang “Kurikulum Sekolah Era Pandemi (KSEP)” yang praktis dan aplikatif.

Dengan Kurikulum 2013 yang padat konten, sulit mendorong anak untuk belajar secara mandiri di rumah. Kapasitas belajar siswa sangat terbatas; sekarang mereka harus mengerjakan tugas-tugas di rumah dari semua guru mata pelajaran yang masing-masing sarat dengan konten teoritis. Cara belajar seperti ini hanya membuat anak-anak stress dan panik.

“Dengan KSEP tersebut guru-guru tidak harus menyampaikan teori mata pelajaran, tetapi melatih anak belajar secara praktis untuk mencapai kompetensi minimum literasi dan numerasi, ” pungkasnya.

Wisuda UPI Gelombang II Tahun 2021 diselenggarakan secara daring melalui zoom untuk seluruh peserta wisudawan, dihadiri sejumlah perwakilan pimpinan UPI serta perwakilan wisudawan terbaik yang mengikuti kegiatan secara luring digedung Achmad Sanusi UPI jalan Setiabudhi kota Bandung.

Baca Juga  Kominfo Rilis Hasil Survei Indeks Literasi Digital Tahun 2022

Wisuda dilaksanakan dengan menerapkan standar protokol kesehatan diawali pelaksanaan pengecekan suhu tubuh sebelum masuk gedung, pelaksanaan tes antigen, memakai masker serta menjaga jarak.

Wisuda gelombang II tahun 2021 diikuti 1.502 wisudawan terdiri atas lulusan (D3) 20 orang, jenjang sarjana (S1) 1.092 orang, jenjang magister (S2) 297 orang, serta lulusan jenjang doktor (S3) 93 orang.

Lulusan terbaik pada wisuda gelombang II tahun 2021 adalah Restu Rosdini P meraih IPK 3,47 Sangat Memuaskan dari program studi Teknik Mesin FPTK Jenjang Diploma Tiga (D3), Angela Vitadewi meraih IPK 3,97 Cumlaude dari Program Studi Fisika FPMIPA Jenjang Sarjana (S1), Rinita Rosalinda Dewi P meraih IPK 3,96 Cumlaude dari program studi Pendidikan Umum dan Karakter SPS UPI Jenjang Magister (S2) serta Saripudin meraih IPK 4,00 Cumlaude dari program studi Pendidikan Teknologi dan Kejuruan SPS UPI Jenjang Doktor (S3).

Selain lulusan terbaik pada setiap jenjang, juga terdapat 11 lulusan terbaik pada setiap fakultas. (Afr)