banner 970x250

Komisi IV DPRD Jabar Tinjau Pembangunan Alun-Alun di Cimahi dan Bandung Barat

Kota Bandung, BriliaNews.com – Komisi IV DPRD provinsi Jawa Barat, meninjau pembangunan alun-alun di kota Cimahi dan Kabupaten Bandung Barat, yang baru memasuki tahap pengerukan tanah.

Pembangunan dua alun-alun yang ditargetkan selesai Juli tahun ini, merupakan realisasi dari janji politik pasangan Ridwan Kamil – Uu Ruzhanul Ulum, saat kampanye Pilkada Gubernur/ Wakil Gubernur Jawa Barat tahun 2019 lalu.

“Kelihatannya Gubernur (Ridwan Kamil) lagi ngebut menyelesaikan janji-janji kampanye Pilkada disisa masa jabatannya, termasuk pembangunan alun-alun di kabupaten/ kota,” kata Sekretaris Komisi IV DPRD provinsi Jawa Barat Dr. Buky Wibawa Karya Guna, di Bandung baru-baru ini.

Politisi partai Gerindra ini mengungkapkan, biaya pembangunan alun-alun itu cukup besar. Untuk alun-alun kota Cimahi saja dianggarkan Rp 14,3 milyar sedangkan alun-alun Kabupaten Bandung Barat Rp10,4 milyar.

Baca Juga  Berikan Gameplay Trailer, Elden Ring Akan di Release 21 Januari 2022

Mengutip pernyataan Ridwan Kamil, kata Buky, pembangunan alun-alun memberikan manfaat kepada masyarakat untuk meningkatkan index kebahagiaan. “Namun, saya tidak tau efektivitasnya,” ujar politisi partai Gerindra tersebut.

Menurut Buky, pihaknya pernah menyampaikan pandangan agar anggaran pembangunan/ revitalisasi alun-alun, dialokasikan untuk hal-hal yang lebih penting. Namun, karena ini janji politik dan sudah diakomodir dalam RPJMD, harus direalisasikan.

“Kalau saya, ruang terbuka seperti itu, saya sambut positif saja bila memang memberikan manfaat bagi masyarakat,” imbuhnya.

Meski demikian, ia mempertanyakan pemeliharaan dari alun-alun tersebut. Ia berharap fasilitas publik yang dibangun dengan biaya tidak murah itu, dapat dipelihara dengan baik.

Baca Juga  Bapemperda Jabar Bahas 9 Raperda untuk Propemperda 2024

Buky juga menyambut baik pembangunan gedung creative center di kabupaten/ kota di Jabar, tapi harus mempertimbangkan aspek sosialnya.

“Harusnya, orang-orang tehnik (arsitek) berkomunikasi dengan social engineering, sehingga ide-ide yang bagus itu bisa diwujudkan dengan sempurna. Kan harus jadi tempat berproses, kalau tidak akan jadi sarang kelelawar,” pungkasnya. (Ida)