Kota Bandung, Brilianewa.com – Sejak resmi menjadi anggota KONI pada 1997, Tarung Derajat yang diciptakan oleh Sang Guru Achmad Dradjat atau akrab dipanggil Aa Boxer, melahirkan kepengurusan bernama PB Kodrat (Pengurus Besar Keluarga Olahraga Tarung Derajat).
Sejak itu Tarung Derajat dipertandingkan dalam Pekan Olahraga Nasional (PON). Adapun Pengurus Provinsi Kodrat pada 2021 sudah ada di 21 provinsi di Indonesia termasuk Jawa Barat.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil berharap, dibawah kepemimpinan PB Kodrat Bambang Soesatyo yang juga Ketua MPR RI, Tarung Derajat semakin mendunia dan bisa disertakan dalam event olahraga bertaraf internasional.
“Mudah-mudahan dibawah kepemimpinan Pak Bamsoet bisa mendunia lebih banyak. Kami dukung dari Jabar agar Tarung Derajat ini suatu hari bisa berkembang di seluruh dunia,” katanya saat menghadiri pelantikan Pengprov Kodrat Jabar oleh Ketua PB Kodrat Bambang Soesatyo di Kota Bandung, Sabtu (5/3/2022).
Yerry Yanuar yang merupakan Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Jabar dipercaya menjadi ketua Pengprov Kodrat Jabar untuk masa bakti 2021-2025, dilengkapi
oleh 18 Kepala Dinas dan Kepala Biro di lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat.
Ridwan Kamil berharap cabang olahraga bela diri ini semakin berkembang sampai pelosok desa, dan masuk dalam event olahraga bertaraf internasional.
Ia mengizinkan para kabinetnya menjadi Pengurus Kodrat Jabar. Tujuannya agar cabang olahraga Bela Diri Tarung Derajat semakin maju dan berkembang sampai pelosok desa.
“Ini pentingnya Kodrat dalam membangun kemasyarakatan, khususnya Tarung Derajat. Itulah mengapa saya mengizinkan para kepala dinas saya gabung di Kodrat,” ujar Gubernur.
Gubernur yang akrab disapa kang Emil, meminta kepercayaan tersebut dijadikan tantangan bagi para kepala dinas dan biro dalam memajukan olahraga Bela Diri Tarung Derajat.
Misalnya dalam ranah pendidikan, Kepala Dinas Pendidikan yang saat ini menjadi Pengurus Kodrat Jabar, bisa mengembangkan Bela Diri Tarung Derajat di sekolah-sekolah melalui kegiatan ekstrakurikuler.
“Ini menjadi tantangan untuk mengembangkan ke desa-desa, maupun sekolah-sekolah oleh Kadisdik,” tandasnya. (Afr/ Adi)
