Bandung, Brilianews.com – Dinas Binamarga dan Penataan Ruang (BMPR) provinsi Jawa Barat, siaga menghadapi longsor yang berpotensi terjadi di sekitar koridor jalan terutama saat cuaca ekstrim dengan curah hujan tinggi.
Kepala Dinas BMPR Jawa Barat Bambang Tirtoyuliono mengungkapkan, ada sekitar 390 titik longsor disekitar koridor jalan di Jawa Barat yang perlu diwaspadai.
“Banjir dan longsor disekitar koridor jalan, dapat mempengaruhi kemantapan jalan, ” katanya pada acara Jabar Punya Informasi (Japri) di Bandung, Rabu (17/11/2021).
Bambang menuturkan dalam musim hujan ini, di beberapa titik sudah terjadi longsor, namun bisa dikendalikan sehingga tidak sampai merusak badan jalan.
Tim Unit Reaksi Cepat (URC), langsung memperbaiki jalan yang tergerus longsor, agar badan jalan tetap dalam kondisi mantap.
“Kita punya tim URC 2.500 orang se Jabar yang dimiliki Pemprov Jabar dan 6 UPTD, ” ujarnya.
Bambang menyatakan 2.360 jalan dan 1.226 jembatan yang berada dibawah kewenangan provinsi, harus dalam kondisi mantap.
“Itu adalah dokumen politik yang dituangkan dalam RPJMD provinsi Jawa Barat tahun 2018-2023, ” ujarnya.
Tahun 2021 ungkap Bambang, masih ada jalan dan jembatan yang dari sisi usia sudah tidak dalam kondisi mantap.
Namun dengan keterbatasan dana akibat pandemi Covid-19, Dinas BMPT hanya bisa melakukan perawatan.
Untuk mengatasi hak itu kata Bambang, pihaknya melakukan inovasi dengan skema pentahelix, yakni bekerjasama dengan beberapa dunia usaha.
Hal itu telah dilakukan dengan perusahaan swasta di Sukabumi dan Subang.
“Perawatan jalan sepanjang 10,6 km di Kabupaten Sukabumi, dilakukan kolaborasi dengan perusahaan semen. Design dari kami, pembiayaan dari mereka. Kemudian di Subang, kolaborasi dengan perusahaan air mineral, membangun jalan sepanjang 1,8 km, ” imbuhnya.
Menyinggung program kerja tahun 2021, Bambang menyebutkan ada dua paket pekerjaan yang belum tuntas.
Kedua pekerjaan tersebut adalah peningkatan jalan Sumadra – Bungbulang Kabupaten Garut dan di Sukabumi.
“Jalan kita itu tidak standar, lebar jalan masih 4,5 m akan kita lebarkan jadi 7 km. Ditargetkan selesai Maret 2022,” pungkasnya. (Ida)
